Jokowi: Musuh Besar Kita Bukan Corona, Tapi Rasa Panik
Kamis, 05-03-2020 - 22:35:46 WIB
 |
| Presiden Jokowi menyebut banyak pasien Corona bisa disembuhkan. |
JAKARTA -- Presiden Joko Widodo meminta masyarakat tak perlu takut berlebihan terhadap Virus Corona (Covid-19). Ia menyebut musuh terbesar masyarakat Indonesia saat ini bukan Corona, melainkan kepanikan.
Hal ini disampaikan Jokowi melalui akun Youtube Sekretariat Presiden yang diunggah Kamis (5/3) malam.
"Sebetulnya musuh terbesar kita saat ini adalah bukan virus itu sendiri, tapi rasa cemas, rasa panik, rasa ketakutan, dan berita-berita hoaks serta rumor," ujar Jokowi.
Jokowi menegaskan bahwa masyarakat harus percaya pada fakta dan informasi dari sumber-sumber terpercaya terkait penyebaran virus corona. Sebab dari data yang ia miliki, mereka yang terinfeksi Virus Corona memiliki tingkat kesembuhan yang sangat tinggi.
"Virus corona dari data yang saya terima, 94 persen lebih penderitanya dapat disembuhkan," katanya.
Jokowi juga meminta masyarakat membangun solidaritas dan gotong-royong untuk mencegah virus itu.
Dalam video tersebut, Jokowi juga menyampaikan cara mencegah penyebaran virus corona. Salah satunya dengan mencuci tangan. Ia mencontohkan gerakan mencuci tangan selama 20 detik di bawah air yang mengalir.
"Pertama, jangan lupa untuk mencuci tangan dengan air yang mengalir dan sabun," ucap Jokowi.
Ia juga mengingatkan masyarakat agar tak menyentuh mata, hidung, dan mulut sebelum mencuci tangan untuk menghindari virus.
Jokowi juga menyampaikan pentingnya menjaga jarak dengan orang yang sedang batuk atau bersin karena corona dapat menyebar melalui droplet atau cairan yang keluar saat batuk atau bersin.
"Berikutnya, berikan masker pada yang sakit agar tidak menular pada yang lain," tuturnya.
Sebelumnya, Jokowi telah mengumumkan dua warga asal Depok, Jawa Barat yang terinfeksi Virus Corona. Saat ini keduanya masih dirawat di ruang isolasi RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.
Mereka diduga tertular warga negara Jepang yang diketahui positif Corona saat kembali ke Malaysia. (CNI)
Komentar Anda :
