Mahfud soal Penolakan Omnibus Law: Silakan Debat di DPR
Selasa, 18-02-2020 - 23:40:37 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD mempersilakan masyarakat yang keberatan dengan RUU Omnibus Law berdebat di DPR.
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Menko Polhukam Mahfud MD mempersilakan kepada siapa saja yang keberatan dengan keberadaan Omnibus Law RUU Cipta Kerja untuk berdebat pada saat pembahasan di DPR. Sejauh ini, kalangan pers, buruh, aktivis lingkungan dan kepala daerah keberatan dengan proses dan RUU Omnibus Law.

"Kalau beda pendapat diperdebatkan di DPR," kata dia di Gedung Kemenko Polhukam, Selasa (18/2).

Mahfud mengatakan ketidaksetujuan atas RUU yang dituding menyengsarakan rakyat hanya soal perbedaan pendapat. Karenanya, alangkah lebih baik jika aspirasi disampaikan saat RUU dibahas di DPR.

"Kalau yang dianggap bermasalah itu soal beda pendapat, soal aspirasi," kata Mahfud.

Mahfud yakin tak banyak hal yang salah yang ada di RUU tersebut. Misalnya, persoalan salah ketik pun hanya ada di Pasal 170 saja.

"Ndak ada banyak. Cuman satu. Kalau yang salah ketik itu hanya satu kan," kata dia.

Menurut dia, semua hal yang berkaitan dengan RUU ini memang masih bisa diperbaiki. RUU ini belum final dan tak akan langsung bisa diterapkan hingga pembahasan selesai dan palu diketok di meja dewan.

"Jadi silakan masyarakat yang melihat ada perlu perbaikan, baik karena tidak sependapat maupun karena dianggap keliru sampaikan di sana, DPR punya forum untuk memperbaiki itu," kata dia.

Sejumlah pasal yang tertuang dalam RUU Cipta Kerja dianggap bermasalah dan tak berpihak pada rakyat hingga lingkungan.

Misalnya, jerat kurungan yang tak lagi mengancam perusak lingkungan. Omnibus Law juga dituding menghapus upah minimun buruh. Tak hanya itu, Omnibus Law juga membuat peran pemerintah daerah terpangkas saat berhadapan dengan izin perusahaan.

Beberapa waktu lalu, Ahli Hukum Tata Negara dari Sekolah Tinggi Hukum Jentera, Bivitri Susanti tak menampik Omnibus Law berpotensi menciptakan sejumlah ekses negatif dan mengkhawatirkan bagi demokrasi di Indonesia. Salah satunya, kata dia, RUU 'Cilaka' berpotensi menciptakan kroni-kroni baru di pemerintahan Jokowi seperti yang terjadi pada era presiden ke-2 RI Soeharto.

"Ini yang menjadi kekhawatiran, jangan-jangan nanti akan terbentuk itu kroni-kroni seperti zaman Soeharto," kata Bivitri di Jakarta, Kamis (30/1). (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • Mahfud soal Penolakan Omnibus Law: Silakan Debat di DPR
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    02 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    03 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    04 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    05 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    06 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    07 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    08 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    09 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    10 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    11 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    12 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    13 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    14 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    15 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    16 Wujudkan Misi Untuk Kesejahteraan Umat, BRK Syariah Buka Sentra UMKM di Kantor Arifin Ahmad
    17 PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir
    18 BPS Umumkan Rilis Ekspor Riau Periode Maret 2024
    19 Tim Komisi II DPR RI Kunker di Riau
    20 Pengusaha Buka-bukaan Biang Kerok Gula Langka dan Mahal di Ritel
    21 STY Belum Puas Usai Bawa Indonesia ke Perempat Final Piala Asia U-23
    22 Jalankan Program Satu Guru Hafidz Satu Desa, Riau Telah Miliki 34.271 Hafidz dan Hafidzah
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau