4 Tahap Kemenkes Deteksi Virus Corona Sesuai Pedoman WHO
Selasa, 11-02-2020 - 14:25:19 WIB
Kemenkes menerapkan proses deteksi virus corona dengan reaksi berantai polimerase atau PCR melalui empat tahap proses uji spesimen sebelum dikirim ke lab.
TERKAIT:
   
 

JAKARTA -- Kementerian Kesehatan menepis keraguan World Health Organization soal kemampuan alat deteksi virus corona yang dimiliki Indonesia. Kemenkes memastikan tahapan pendeteksian sudah sesuai pedoman yang menjadi standar WHO.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan menyatakan proses pendeteksian virus corona terhadap WNI yang pulang dari Wuhan, China dilakukan dengan reaksi berantai polimerase atau PCR. 

Kepala Penelitian Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Vivo Setiawanty mengatakan, PCR adalah proses penggandaan dari materi genetik yang dilakukan untuk mendeteksi virus corona pada spesimen.

"Dimulai dari pengambilan specimen. Ini alur kegiatan dari pengambilan di RS sesuai pedoman WHO," ujarnya.

Untuk melakukan pendeteksian, ada empat tahapan yang dilakukan. Yakni pengambilan spesimen, pengiriman spesimen ke laboratorium litbangkes, pemeriksaan spesimen untuk mendeteksi virus dan pelaporan hasil pemeriksaan.

Pada tahap pertama, pengambilan spesimen dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Salah duanya dengan swab dan sputum. Spesimen yang diambil bisa dari hidung atau tenggorokan. Dan setiap satu pasien bisa diambil lebih dari satu spesimen dalam kurun waktu dua hari.

Kepala Badan Litbangkes Siswanto menjelaskan swab yang digunakan bukan berbahan kapas. Karena bahan kapas dapat mengganggu DNA pada virus corona sehingga tercemar.

Swab yang digunakan berbahan khusus dengan batang dari plastik. Swab kemudian dibungkus dan diberi label. Kemudian hasil spesimen dikirim ke laboratorium Litbangkes.

Pada proses pengiriman, spesimen di simpan dalam cooler box untuk menjaga suhunya tetap pada dua sampai delapan derajat selsius. Ketika dikirim ke laboratorium, spesimen juga diberi carian antibiotik dan antifungi agar tidak tercemar bakteri maupun jamur.

Sesampainya di laboratorium, spesimen dapat menjalani dua macam pemeriksaan. Melalui PCR atau sequencing.

Jika menggunakan sequencing ada dua tahap pemeriksaan yang dilalui spesimen. Pertama untuk menentukan jika spesimen mempunyai virus corona secara general. Kemudian tahap kedua menentukan jika spesimen punya virus 2019-nCoV alias virus corona yang merebah sekarang.

Sedangkan PCR digunakan untuk langsung mendeteksi virus 2019-nCoV. Pemeriksaan pada tahap ini memakan waktu setidaknya dua jam.

Baru dari situ spesimen dapat ditetapkan mengandung virus 2019-nCoV atau tidak. Kemudian Litbangkes bakal melaporkan hasil pemeriksaan ke rumah sakit dan WHO.

"Pada waktu briefing di Jenawa, WHO bilang kita harus menyikapi Corona dengan tepat. Karena panik akan jadi virus lebih berbahaya dari virusnya sendiri. Saya hanya mengutip," ujar Siswanto.

Kemenkes sejauh ini telah mengirim spesimen ke laboratorium Litbangkes dari total 64 orang di Indonesia terkait kasus wabah virus corona per Senin (10/2) tepat pukul 18.00 WIB.

Jumlah tersebut datang dari 16 provinsi dengan jumlah paling banyak dari DKI Jakarta. Rinciannya, DKI Jakarta 14 orang, Bali 11 orang, Jawa Tengah 7 orang, Jawa Timur 6 orang, Banten 4 orang, Sulawesi Utara 4 orang, Yogyakarta 3 orang, Kalimantan Timur 2 orang, serta di Jambi, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, Kepulauan Riau, Bengkulu, Kalimantan Barat dan Sulawesi Utara satu orang.

Dari jumlah itu ada 62 kasus dinyatakan negatif, sementara dua kasus masih dalam pemeriksaan. (CNI)



 
Berita Lainnya :
  • 4 Tahap Kemenkes Deteksi Virus Corona Sesuai Pedoman WHO
  •  
    Komentar Anda :

     
    + Indeks Berita +
    01 Indosat Ooredoo Hutchison Catat Lonjakan Trafik Data Sebesar 17% Sepanjang Hari Raya Idulfitri
    02 Siswa SMAN 8 Pekanbaru Banyak Lulus SNBP di Perguruan Tinggi Ternama
    03 Masih Ada Hujan di Riau
    04 Dekati Batas Waktu Pelaporan SPT Tahunan Badan, Kanwil DJP Riau Kumpulkan Asosiasi se-Riau
    05 Pj Gubri Siap Jalankan Arahan Wapres Terkait Penanggulangan Bencana
    06 Pemprov Riau Gesah Persiapan Tari Massal untuk Event BBI-BBWI dan Lancang Kuning Carnival
    07 Presiden Tegaskan Pemerintah Hormati Putusan MK Soal Pilpres yang Final dan Mengikat
    08 Masih Ada Hujan, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    09 OJK Riau Gelar Coaching Clinic Aplikasi Portal Perlindungan Konsumen (APPK) Bagi 38 PUJK di Riau
    10 Harga Bahan Kebutuhan Pokok di Pekanbaru Stabil Pasca Idul Fitri
    11 Pemprov Riau Sediakan 150 Stand UMKM Gratis di Gernas BBI dan BBWI, Begini Cara Daftarnya
    12 Israel Bersiap Giring Warga Palestina dari Rafah usai Tertunda
    13 Maret 2024, Impor Beras dan Gandum Melonjak
    14 Pj Gubri Akan Sentuh Infrastruktur Sampai ke 12 Kabupaten/Kota
    15 Disebutkan Media Korea, Shin Tae Yong Senjata Paling Berbahaya Indonesia
    16 Pj Gubri SF Hariyanto Minta BRS BPS Jadi Acuan Pengambilan Kebijakan Ekonomi
    17 Kepala Puskesmas Diingatkan Serius Jalankan Program Doctor On Call
    18 Hujan Sepanjang Hari, Waspada Petir Dan Angin Kencang
    19 Wujudkan Misi Untuk Kesejahteraan Umat, BRK Syariah Buka Sentra UMKM di Kantor Arifin Ahmad
    20 PHR Pastikan Produksi Migas Blok Rokan Tetap Produktif, Meski Sempat Diterjang Banjir
    21 BPS Umumkan Rilis Ekspor Riau Periode Maret 2024
    22 Tim Komisi II DPR RI Kunker di Riau
     
     
    Galeri Foto | Advertorial | Indeks Berita
    Redaksi | Disclaimer | Pedoman Media Siber | Tentang Kami | Info Iklan
    © Buletin Satu - News information About Riau