Tak Sepakat Peta Damai AS, Indonesia Tetap Dukung Palestina
Selasa, 04-02-2020 - 23:30:07 WIB
|
Polisi Israel di kompleks Masjid Al-Aqsa. Indonesia menyatakan tidak sepakat dengan peta damai Israel-Palestina usulan AS. (AFP) |
JAKARTA -- Indonesia menyatakan tidak sepakat dengan pengumuman peta damai Israel-Palestina yang disampaikan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, pada 29 Januari lalu. Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar menyatakan tetap mendesak anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk tetap bersatu mendukung Palestina.
"Indonesia mendesak semua anggota OKI agar tetap bersatu dan berkomitmen dalam solidaritas penuh untuk Palestina," kata Mahendra Konferensi Tingkat Menteri Luar Biasa Komite Eksekutif OKI di Jeddah, Arab Saudi, seperti dikutip dari situs Kementerian Luar Negeri, Selasa (4/2).
Mahendra menyatakan tetap meminta umat Islam di seluruh dunia bersatu untuk menyelesaikan konflik Palestina dan status Kompleks Masjid Al-Quds di Yerusalem. Dia juga kembali mendesak penyelesaian konflik Israel-Palestina harus sesuai dengan prinsip solusi dua negara.
Selain itu, Mahendra mendesak supaya Israel dan Palestina kembali berunding untuk perdamaian di kawasan Timur Tengah. Dia juga mengatakan keputusan AS tidak berdasarkan pada hukum internasional dalam mempertahankan status kota Yerusalem.
Merujuk pada proposal Trump yang diungkap ke publik pekan lalu, Israel akan mempertahankan kendalinya atas kota Yerusalem yang selama ini dipersengketakan. Israel juga akan tetap menduduki sejumlah wilayah jajahannya di Palestina.
Perdamaian, menurut OKI, hanya bisa dicapai dengan mengakhiri pendudukan Israel. Terutama penarikan total Israel dari wilayah negara Palestina, khususnya di kompleks Al-Aqsa di Yerusalem dan wilayah negara Arab lain yang diduduki sejak Perang Timur Tengah Juni 1967 silam.
Iran sendiri menolak proposal perdamaian Timur Tengah yang diajukan Trump. Iran menyebut proposal itu sebagai "pengkhianatan abad ini" yang ditakdirkan untuk gagal.
Liga Arab pada Sabtu pekan lalu juga menolak proposal Trump dengan menyatakan bahwa proposal tersebut tak memenuhi hak minimum rakyat Palestina. (CNI)
Komentar Anda :