JAKARTA -- Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto mengatakan sudah melakukan langkah antisipasi terhadap masuknya virus misterius dari China ke Indonesia.
Terawan menyebut pihaknya pun melakukan pengawasan ketat di pintu masuk RI, seperti bandara dan pelabuhan.
"Mereka menggunakan termo scan, alat-alat detektor dan sebagainya. Terutama untuk mengantisipasi masuknya virus yang sekarang baru merebak di Wuhan, dan sekarang ketemu lagi di Thailand," kata Terawan di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/1).
Hanya saja, terkait dengan jatuhnya korban pertama di China dan mulai menyebarnya virus tersebut ke Thailand baru-baru ini, Terawan juga mengklaim bahwa pihaknya sudah menyusun SOP jika virus tersebut masuk dan menjangkit masyarakat Indonesia.
Menurut Menkes Terawan, sudah ada panduan langkah-langkah yang harus diambil jika ditemukan masyarakat Indonesia terkena virus tersebut.
Ia mengatakan rumah sakit yang memiliki ruang isolasi juga sudah disiagakan untuk melakukan tindakan pertama terhadap pasien yang terkena virus tersebut.
"Kami kan ada rumah sakit khusus yang punya ruang-ruang isolasi. Kami akan gunakan. Semua akan kami dorong tenaga-tenaga untuk melakukan pencegahan adanya wabah. Kami sudah siagakan semua," ujarnya.
Namun dia berharap virus ini tak akan menyebar sampai ke Indonesia.
Wabah virus seperti penyakit pneumonia ini pertama kali ditemukan di Wuhan pada Minggu (5/1), ketika 59 orang yang tinggal di dekat pasar ikan di kota itu mengalami gejala seperti pneumonia.
Dinas Kesehatan Kota Wuhan kemudian melaporkan bahwa satu warga meninggal akibat penyakit tersebut, sementara tujuh lainnya masih dalam kondisi kritis.
Sampai saat ini, belum diketahui pasti penyebab penyakit tersebut. Merujuk pada diagnosis sementara, 41 kasus pneumonia di Wuhan diduga disebabkan oleh virus corona tipe baru.
Di tengah kepanikan ini, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi bahwa virus dari keluarga yang sama dengan SARS ini sudah menyebar ke Thailand.
Kedutaan Besar Republik Indonesia di Beijing mengimbau seluruh warga negara Indonesia (WNI) di China untuk mewaspadai penyakit misterius seperti pneumonia berat yang sedang mewabah di Wuhan, Provinsi Hubei.
"Hindari interaksi dengan orang yang memiliki gejala demam, batuk, dan sukar bernapas atau jatuh sakit dengan gejala yang sama dengan pneumonia," demikian imbauan KBRI Beijing.
Berdasarkan data KBRI Beijing, ada 428 WNI di Provinsi Hubei yang seluruhnya berstatus mahasiswa. Dari keseluruhan WNI itu, sekitar 200 di antaranya tinggal di Wuhan dan menempuh pendidikan di delapan universitas berbeda.
KBRI Beijing memastikan bahwa tidak ada WNI yang menjadi korban wabah penyakit tersebut. Namun, mereka tetap membuka layanan kekonsuleran bagi WNI di China. (CNI)
Komentar Anda :